Ira mengklaim dari 15 kategori produk FMCG perseroan, 13 di antaranya merupakan market-leader. Upaya pengembangan pasar dipandang menjadi kunci utama pertumbuhan UNVR saat ini, dari pada bertarung dengan kompetitor melalui harga.
Dengan langkah ini, Ira berharap dapat memacu konsumsi domestik, sehingga ikut mendongkrak penjualan perseroan. Tak ketinggalan, digitalisasi menjadi prioritas utama perseroan di tengah meluasnya penyebaran teknologi informasi.
"If every tempe goreng yang ibu-ibu masak itu menggunakan Royco, abis itu dicocol sama Bangau. Bayangkan peluang yang bisa kita buat untuk mendorong pertumbuhan," tambah dia.
"Jadi itu yang kita coba fokuskan daripada berperang dengan kompetitor, kita fokuskan benar2 menggerakkan market dengan market development kita dan juga dengan inovasi," tandasnya.
Sebagai catatan, laba bersih UNVR menembus angka Rp4,18 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Realisasi itu melandai 9,1 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp4,61 triliun.