Sementara itu, pendapatan UNTR mengalami kenaikan sebesar 6,62% menjadi Rp97,59 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp91,53 triliun.
Secara rinci, segmen usaha kontraktor penambangan mendominasi dengan kontribusi sebesar 40%. Disusul oleh segmen usaha mesin konstruksi yang berkontribusi sebesar 29%.
Segmen usaha pertambangan batu bara berkontribusi sebesar 25%, segmen usaha pertambangan emas berkontribusi sebesar 4%, segmen industri konstruksi berkontribusi sebesar 2%, dan segmen usaha energi berkontribusi sebesar 1% dari total pendapatan UNTR.
(RNA)