UNTR diketahui berinvestasi di ejumlah perusahaan yang bergerak di energi terbarukan, seperti 40,5% saham PT Supreme Energy Sriwijaya - salah satu pemilik PLTP Rantau Dedap - senilai US$42 juta dan 21,6% saham Arkora Hydro ($ARKO) senilai Rp177 M.
“Hal ini berpotensi meningkatkan aspek atau nilai ESG sehingga bisa meningkatkan daya tarik UNTR di mata investor,” kata Melvin dalam risetnya, Senin (22/1/2024).
Adapun proyek patungan ini dapat mendukung Pembangunan Infrastruktur Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan kapasitas penanganan 2.000 ton sampah per hari.
Melvin memandang proyek ini akan dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas 30-50 MW.
“Pembangunan JV ini dapat memberikan sejumlah dampak positif bagi UNTR karena dapat meningkatan porsi energi terbarukan perseroan,” tandasnya.