“Secara keseluruhan pendapatan unit usaha mesin konstruksi sedikit naik menjadi Rp36,6 triliun dibandingkan Rp36,5 triliun pada tahun 2022,” kata Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis dalam keterbukaan informasi, Selasa (27/2/2024).
Untuk tahun 2024 ini, perseroan menurunkan target penjualan alat berat menjadi sebanyak 3.800-4.000 unit, turun dari target perseroan tahun 2023 lalu yang sebanyak 5.800-6.000 unit.
Sara menyebut, penjualan alat berat tahun depan memang diperkirakan lebih rendah dari tahun ini. Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain, menurunnya harga komoditas, utamanya batu baru. Selain itu, kebutuhan alat berat juga sudah banyak dipenuhi oleh perseroan di 2023.
Perihal kinerja, UNTR mengantongi laba bersih Rp20,61 triliun di sepanjang 2023 lalu. Angka itu turun 1,87% dari capaian tahun 2022 lalu yang sebesar Rp21 triliun.
Penurunan laba perseroan dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing. Sementara itu, pendapatan UNTR mengalami kenaikan sebesar 4,02% menjadi Rp128,58 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp123,60 triliun.