IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp7,81 triliun di kuartal III-2021, raihan ini lebih tinggi 46,43 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,33 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (29/10/2021), Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp57,82 triliun atau naik 24,43 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp46,46 triliun, dengan laba per saham dasar Rp2.096.
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas penjualan barang pihak berelasi (mesin konstruksi), penjualan barang pihak ketiga (mesin konstruksi, penambangan batubara, penambangan emas, industri konstruksi) pendapatan jasa pihak berelasi (industri konstruksi, mesin konstruksi), dan pendapatan jasa pihak ketiga (kontraktor penambangan, mesin konstruksi, industri konstruksi).
Penjualan barang pihak berelasi tercatat Rp2,45 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp46,10 miliar, penjualan barang pihak ketiga tercatat Rp28,23 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp21,57 triliun.
Kemudian, pendapatan jasa pihak berelasi tercatat Rp340,96 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp144,72 miliar, pendapatan jasa pihak ketiga tercatat Rp26,79 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp24,70 triliun.
UNTR mencatatkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal III-2021 menjadi Rp44,30 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp36,31 triliun, beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp2,58 triliun dari sebelumnya Rp2,44 triliun. Sementara itu, beban penjualan menurun menjadi Rp618,94 miliar dari sebelumnya Rp620,98 miliar.
Selain itu, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp17,75 triliun, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp2,10 triliun, dan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp4,56 triliun.
United Tractors mencatatkan liabilitas sebesar Rp41,22 triliun dan ekuitas Rp69,46 triliun. Adapun total aset Perseroan meningkat menjadi Rp110,69 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp99,80 triliun. (RAMA)