Sementara itu, penjualan batu bara 2025 diproyeksikan tetap di level 14 juta ton. Pada 2026, volume diperkirakan relatif datar atau sedikit naik dengan kapasitas maksimum 15 juta ton.
Manajemen UNTR memperkirakan, lonjakan penjualan akan terjadi pada 2027, ketika infrastruktur pelabuhan rampung, sehingga volume bisa meningkat menjadi 17-18 juta ton.
Untuk lini bisnis mineral, UNTR tetap mempertahankan proyeksi penjualan 24 ribu ons emas dan 2 juta ton nikel pada 2025, sesuai dengan panduan awal.
Ekspansi non batu bara, fokus ekspansi mineral
Adapun strategi ekspansi jangka menengah UNTR akan lebih berfokus ke sektor mineral ketimbang energi baru terbarukan (EBT).
Pertimbangan ini didasari potensi skala bisnis mineral yang dinilai lebih besar. UNTR menargetkan akuisisi senilai USD500 juta hingga USD1 miliar, meski belum mengumumkan tenggat waktu realisasinya.
“Secara keseluruhan, pandangan manajemen masih sejalan dengan ekspektasi kami. Investor perlu mencermati perkembangan akuisisi, sebab transaksi yang signifikan dan berkualitas berpotensi menjadi katalis positif bagi saham UNTR,” tulis tim analis Stockbit, Kamis (28/8/2025).