sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

United Tractors (UNTR) Revisi Target 2025, Fokus Ekspansi ke Sektor Mineral

Market news editor Desi Angriani
29/08/2025 13:53 WIB
Penurunan target sebesar 3 persen dibanding realisasi 2024 itu dipengaruhi cuaca buruk pada paruh pertama 2025 yang menghambat aktivitas kontraktor pertambangan
United Tractors (UNTR) Revisi Target 2025, Fokus Ekspansi ke Sektor Mineral (Foto: dok UNTR)
United Tractors (UNTR) Revisi Target 2025, Fokus Ekspansi ke Sektor Mineral (Foto: dok UNTR)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) merevisi target volume overburden tahun 2025 menjadi 1,18 miliar bcm, lebih rendah dari target awal 1,25 miliar.

Revisi tersebut diumumkan perseroan dalam paparan kinerja kuartal II-2025 yang digelar Rabu (27/8/2025).

Perseroan menjelaskan, penurunan target sebesar 3 persen dibanding realisasi 2024 itu dipengaruhi cuaca buruk pada paruh pertama 2025 yang menghambat aktivitas kontraktor pertambangan.

Meski demikian, stripping ratio klien diperkirakan tetap terjaga di kisaran 7,7-7,8 kali, yang mengimplikasikan kenaikan produksi batu bara menjadi 151–153 juta ton, atau tumbuh 2-3,4 persen secara tahunan.

Di segmen alat berat, UNTR mempertahankan target penjualan Komatsu sebanyak 4.600 unit sepanjang 2025, sama seperti proyeksi awal. Untuk 2026, penjualan diperkirakan stagnan sebelum memasuki tren kenaikan pada 2027, seiring dimulainya siklus pergantian alat berat di sektor pertambangan.

Sementara itu, penjualan batu bara 2025 diproyeksikan tetap di level 14 juta ton. Pada 2026, volume diperkirakan relatif datar atau sedikit naik dengan kapasitas maksimum 15 juta ton.
Manajemen UNTR memperkirakan, lonjakan penjualan akan terjadi pada 2027, ketika infrastruktur pelabuhan rampung, sehingga volume bisa meningkat menjadi 17-18 juta ton.

Untuk lini bisnis mineral, UNTR tetap mempertahankan proyeksi penjualan 24 ribu ons emas dan 2 juta ton nikel pada 2025, sesuai dengan panduan awal.

Ekspansi non batu bara, fokus ekspansi mineral

Adapun strategi ekspansi jangka menengah UNTR akan lebih berfokus ke sektor mineral ketimbang energi baru terbarukan (EBT).

Pertimbangan ini didasari potensi skala bisnis mineral yang dinilai lebih besar. UNTR menargetkan akuisisi senilai USD500 juta hingga USD1 miliar, meski belum mengumumkan tenggat waktu realisasinya.

“Secara keseluruhan, pandangan manajemen masih sejalan dengan ekspektasi kami. Investor perlu mencermati perkembangan akuisisi, sebab transaksi yang signifikan dan berkualitas berpotensi menjadi katalis positif bagi saham UNTR,” tulis tim analis Stockbit, Kamis (28/8/2025).

Meski demikian, Stockbit saat ini menilai prospek positif pada emiten kontraktor pertambangan lain seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Petrosea Tbk (PTRO), karena masing-masing memiliki faktor pendorong pertumbuhan spesifik.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement