“Untuk layanan purna jual, pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat turun 10 persen menjadi Rp5,4 triliun sampai dengan semester pertama,” ujar Sara.
Pada segmen kontraktor pertambangan, melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA), perseroan menargetkan produksi batu bara naik 12 persen. Hal itu didorong oleh rencana klien-klien PAMA untuk meningkatkan produksi.
“Jadi kami berpotensi mendapatkan peningkatan pekerjaan,” tutur Sara.
Hingga Juli 2024, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 18 persen dari 71 juta ton menjadi 84 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12 persen dari 625 juta bcm menjadi 699 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio 8,4 kali.
PT Tuah Turangga Agung yang menjalankan bisnis pertambangan batu bara, telah menjual batu bara sebanyak 8,5 juta ton, termasuk 2,0 juta ton batu bara metalurgi, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(DESI ANGRIANI)