Hingga Juni ini, emiten induk klub sepak bola Bali United itu belum mendapat pendapatan dari sponsor. Sementara pada Juni 2023 segmen ini berkontribusi sebanyak Rp54,26 miliar.
Saat pendapatan turun, beban BOLA ikut merosot meskipun masih menutup laba operasional. Beban pokok perusahaan terhitung menembus Rp149,13 miliar, membuat perusahaan rugi secara operasional senilai Rp43,7 miliar.
Angka ini bertambah seiring kerugian lain senilai Rp28,54 miliar, sehingga tercatat rugi sebelum pajak menembus Rp69,8 miliar.
Pada pos neraca terjadi perubahan signifikan, khususnya utang atau liabilitas yang turun 37,94 persen ytd menjadi Rp52,06 miliar. Penyebabnya adalah langkah pembayaran utang.