Tommy melihat kurangnya kepercayaan publik terhadap Pertamina, terlebih banyaknya insiden yang dihadapi perseroan saat ini, sehingga wajar jika saham anak-anak usaha Pertamina tidak diminati.
“Kita lihat kasus (kebakaran depo) Plumpang, ini kan jadi pertanyaan tersendiri bagi investor apakah manajemen bisa transparan atau tidak.”
Co-Founder Sahamology itu menyatakan faktor fundamental dan teknikal menjadi hal terpenting dalam investasi saham. Di sisi lain, investor ritel tidak diberikan informasi yang gamblang oleh PGEO soal tingginya risiko bisnis panas bumi sebagai landasan analisis fundamental.
“PGEO ini semacam kehilangan fungsi investor relations. Akhirnya investor cari tahu sendiri dan akhirnya membuat kejatuhan sahamnya sendiri,” tutupnya. (RRD)