Mengutip Bloomberg, analis memperkirakan kerugian rata-rata yang dihadapi Sea akan mencapai USD434 juta. Sementara, pertumbuhan pendapatan Sea melambat secara dramatis tetapi penjualan masih melebihi perkiraan, naik 7,1% menjadi USD3,5 miliar.
Di level top management, terdapat kebijakan untuk memotong gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan. Termasuk membatasi kenaikan gaji dan memberikan bonus yang lebih rendah untuk karyawan pada tahun lalu.
CEO Sea Forest Li disebut akan mulai menuju surplus keuangan dengan target arus kas positif tanpa bergantung pada pendanaan eksternal dan akan menjadi goal perusahaan di awal 2024.
"Sebagian besar perubahan besar yang perlu kami lakukan sudah selesai. Dengan disiplin dan tekad yang berkelanjutan, saya yakin kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami," kata Li dalam sebuah memo internal dikutip Nikkei Asia. (ADF)