“Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada 2020. Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di PT Vale untuk mencapai hasil yang baik pada triwulan ini, meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak COVID-19 pada operasi kami.” ungkap Nico Kanter.
Sejatinya, perseroan telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi perusahaan. PT Vale juga mencatat EBITDA sebesar USD59,4 juta pada 2T20, lebih tinggi sedikit dibandingkan pada 1T20 sebesar USD54,9 juta, terutama didorong oleh penjualan yang lebih tinggi.
Sementara itu kas dan setara kas Grup turun sedikit menjadi USD288,7 juta pada 30 Juni 2020, dari sebelumnya USD292,8 juta pada 31 Maret 2020, terutama disebabkan oleh penerimaan yang lebih rendah dari para pelanggan akibat penurunan harga nikel pada 2T20, diimbangi dengan penurunan harga bahan bakar.
PT Vale juga menegaskan akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas. Perseroan sejatinya telah mengeluarkan sekitar USD44,3 juta untuk belanja modal pada triwulan ini, naik dari sebelumnya USD33,0 juta pada 1T20.
Sekadar diketahui, pada 19 Juni 2020, PT Vale diberitahu oleh para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd, bahwa mereka telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk penjualan 20% saham di PT Vale kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), sesuai dengan kewajiban divestasi PT Vale berdasarkan Kontrak Karya tanggal 15 Januari 1996 dengan Pemerintah Indonesia. (*)