Aspek lain yang juga diperhatikan pelaku pasar adalah terkait dengan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
Samuel Sekuritas dalam risetnya menilai bahwa pemangkasan suku bunga BI sebesar 50 bps dalam sebulan terakhir, disertai pelonggaran likuiditas, menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit dalam jangka pendek hingga menengah. Dampak ini terutama dirasakan pada segmen korporasi dan UMKM, di mana suku bunga pinjaman yang lebih rendah berpotensi mendorong permintaan refinancing.
Meski demikian, sejumlah tantangan struktural masih membayangi, seperti lemahnya permintaan kredit, sikap hati-hati dari kalangan peminjam, serta potensi peningkatan provisi ke depan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi memberikan rekomendasi Netral untuk sektor perbankan, namun menetapkan BBCA sebagai saham pilihan utama.
“Di dalam sektor ini, BBCA tetap menjadi pilihan utama kami, didukung oleh biaya modal (CoC) yang rendah sebesar 0,5 persen (Sektor: 1,6 persen), jaringan CASA terdepan, dan ROE tertinggi sebesar 25,2 persen (Sektor: 18,4 persen),” demikian tulis riset tersebut.