-
Data AS
Pekan ini akan menjadi minggu yang relatif tenang dalam kalender ekonomi AS, tetapi investor akan mendapatkan pembaruan tentang kesehatan sektor perumahan dengan laporan tentang penjualan rumah lama dan baru. Ada juga laporan tentang pesanan barang tahan lama, sentimen konsumen, dan klaim pengangguran awal.
Pada Rabu mendatang, The Fed akan menerbitkan Beige Book, sebuah pembacaan tentang kondisi ekonomi di 12 distrik bank sentral.
Pelaku pasar juga akan mendapat kesempatan untuk mendengar pernyataan dari beberapa pejabat The Fed regional selama minggu ini, termasuk Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden The Fed Kansas City Jeffrey Schmid, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly, Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker, dan Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin.
4. Pertemuan IMF
Pimpinan bank sentral global dan menteri keuangan akan berkumpul di Washington mulai hari ini, Senin (21/10/2024) untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia guna membahas upaya negara-negara mengatasi pertumbuhan ekonomi yang rendah dan utang yang tinggi.
IMF pada pekan lalu memperingatkan bahwa utang publik global diperkirakan akan melampaui USD100 triliun pada akhir tahun ini, didorong oleh AS dan China.
Menurut lembaga tersebut, tingkat utang yang tinggi dapat memicu reaksi pasar yang merugikan dan membatasi upaya anggaran untuk bereaksi terhadap guncangan ekonomi.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin BRICS mulai Selasa besok, karena Kremlin mencari dukungan dalam kebuntuannya dengan negara-negara Barat.
Rusia mengatakan para pemimpin dari Brasil, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, UEA, dan Arab Saudi, yang menyumbang sepertiga dari output ekonomi global, akan hadir di sana.
5. Harga minyak
Harga minyak tampaknya akan tetap tertekan setelah turun sekitar 7 persen minggu lalu karena para pedagang energi mempertimbangkan prospek permintaan yang suram bagi importir utama China dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Brent ditutup lebih dari 7 persen lebih rendah, sementara minyak mentah berjangka AS turun sekitar 8 persen, menandai penurunan mingguan terbesar sejak awal September.
Pada Jumat pekan lalu, data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan pada laju paling lambat sejak awal 2023. Meskipun konsumsi September dan output industri mengalahkan perkiraan.
Para analis menilai kombinasi dari kelemahan ekonomi di China bersama dengan langkah menuju elektrifikasi transportasi tampaknya akan membebani prospek permintaan minyak.
Sementara itu, ketidakpastian tetap ada mengenai bagaimana konflik di Timur Tengah akan berkembang. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat lalu bahwa ada peluang untuk berurusan dengan Israel dan Iran dengan cara yang berpotensi mengakhiri konflik mereka di Timur Tengah untuk sementara waktu.
Namun, kelompok militan Hizbullah Lebanon mengatakan pada hari yang sama bahwa mereka bergerak ke fase baru dan meningkat serangan untuk memerangi pasukan Israel. Hal itu memupus harapan bahwa kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar akan mempercepat berakhirnya perang di wilayah tersebut.
(Febrina Ratna)