Notulensi kebijakan bank sentral Amerika Serikat dapat menjadi petunjuk bagi para pelaku pasar modal terkait pengetatan moneter di masa depan, termasuk soal peluang suku bunga yang lebih tinggi.
"Kita melihat seluruh indikator menunjukkan The Fed masih tetap hawkish dalam melawan inflasi," kata President Fed wilayah St Louis, James Bullard, dilansir Reuters, Rabu (22/2/2023).
Otoritas keuangan Paman Sam tengah fokus untuk membawa inflasi sesuai target di level 2%, dengan tetap mengerek suku bunga. Kendati perlambatan ekonomi menjadi ancaman, lonjakan inflasi masih menjadi fokus utama The Fed.
Konsensus pasar melihat Fed Funds Rate dapat melonjak hingga 5,35% pada Juli 2023, dan disebut dapat bertahan di level tersebut hingga tutup tahun ini.
(FAY)