Perusahaan itu terpukul oleh peralihan pelanggan ke opsi pengiriman yang lebih murah dan lebih lambat, sementara permintaan industri juga lebih rendah dari perkiraan.
Melansir Investing, Jumat (20/9), FedEx dianggap sebagai penentu arah ekonomi global, mengingat jangkauan yang besar terhadap perdagangan. Laba kuartalannya yang lemah juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi perlambatan aktivitas.
Secara makro, pelaku pasar masih merasakan euforia penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, sehingga menjadi sentimen positif ke pasar.
(Febrina Ratna)