sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Dibuka Melemah, Nasdaq Turun Tajam Tertekan Sektor Teknologi

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
05/02/2025 21:57 WIB
Wall Street dibuka melemah pada Rabu (5/2/2025) waktu setempat. Pasar mengalami tekanan akibat laporan keuangan yang mengecewakan dari sektor teknologi.
Wall Street Dibuka Melemah, Nasdaq Turun Tajam Tertekan Sektor Teknologi. (Foto: MNC Media)
Wall Street Dibuka Melemah, Nasdaq Turun Tajam Tertekan Sektor Teknologi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Rabu (5/2/2025) waktu setempat. Pasar mengalami tekanan akibat laporan keuangan yang mengecewakan dari sejumlah perusahaan teknologi.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) merosot 0,03 persen ke level 44.567,97. Indeks S&P 500 (.SPX) merosot 0,22 persen ke 6.024,48, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 0,64 persen ke level 19.528,18

Nasdaq, yang sarat dengan saham-saham teknologi, menjadi yang paling tertekan setelah Alphabet dan Advanced Micro Devices (AMD) membukukan proyeksi yang jauh dari ekspektasi pasar.

Saham induk Google, Alphabet (NASDAQ: GOOGL), anjlok 7,8 persen dalam perdagangan pre-market setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan layanan cloud yang di bawah perkiraan.

Di sisi lain, saham Advanced Micro Devices (NASDAQ: AMD) terperosok 9,7 persen setelah CEO Lisa Su menyatakan penjualan pusat data yang menjadi tolok ukur bisnis AI perusahaan, akan turun sekitar 7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Melansir Investing, pernyataan ini mengecewakan investor yang sebelumnya berharap sektor AI akan menjadi pendorong utama pertumbuhan AMD.

Tekanan terhadap sektor teknologi semakin diperparah oleh Apple (NASDAQ: AAPL), yang merosot 2,1 persen setelah laporan Bloomberg mengungkap regulator antimonopoli China tengah bersiap untuk melakukan penyelidikan terhadap raksasa teknologi tersebut.

Investor juga mencermati data tenaga kerja yang dirilis pada Rabu. Laporan menunjukkan jumlah tenaga kerja sektor swasta meningkat sebanyak 183.000 pekerjaan pada Januari, lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 150.000 pekerjaan.

Sementara itu, pelaku pasar kini menunggu laporan aktivitas sektor jasa AS yang akan dirilis setelah pembukaan pasar, serta laporan nonfarm payrolls yang dijadwalkan pada hari Jumat mendatang.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement