Pada pekan ini, Amerika Serikat akan mengumumkan tingkat inflasi terbaru, yang dapat berperan dalam menciptakan spekulasi pasar ihwal kemungkinan arah kebijakan moneter bank sentral AS / Federal Reserve di masa depan.
Pasar berekspektasi indeks harga konsumen (CPI) periode Oktober yang akan dirilis Kamis kemungkinan akan menunjukkan perlambatan inflasi tahunan menjadi 8,0%, sedangkan inflasi inti akan turun menjadi 6,5%.
"Saya tidak melihat pasar akan berbuat banyak menjelang data inflasi AS," kata Analis Allianz Global Investor, Massimiliano Maxia, dilansir Reuters, Senin (7/11/2022).
Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell pada akhir minggu kemarin menepis spekulasi bahwa bank sentral dapat memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Powell mengatakan suku bunga di AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi dan juga lebih lama.
Selain proyeksi inflasi dan suku bunga, warga AS akan memberikan suaranya pada pemilihan umum (pemilu) paruh waktu yang akan memilih wakil negara bagian untuk Senat dan dewan perwakilan AS yang akan duduk di dalam Kongres. Agenda ini turut menjadi fokus pasar, sebagaimana diwartakan Reuters, Senin (7/11/2022).
Di tempat yang berbeda, para pelaku pasar modal di AS tampak semringah karena spekulasi bahwa China sedang bersiap untuk melonggarkan pembatasan pandemi. Namun, pada akhir pekan lalu, otoritas terkait menegaskan kembali komitmen mereka dengan sejumlah kebijakan baru demi mengantisipasi terjadinya kasus penyebaran baru.
"Kita dapat mempertanyakan apakah kabar dari China memiliki kebenaran, tetapi pasar cukup senang dalam memberikan kepercayaan untuk saat ini," kata Analis G10 CIBC Capital Markets, Jeremy Stretch.
(FRI)