Rilis sejumlah data makro AS baru-baru ini menunjukkan adanya pemulihan ekonomi, sehingga meredakan kekhawatiran pasar mengenai potensi perlambatan ekonomi.
Namun, lonjakan harga energi global masih membayangi pasar, terutama berhubungan dengan kemungkinan inflasi yang masih tetap tinggi. Analis menilai hal ini bakal menjadi pertimbangan The Fed terhadap kebijakan suku bunganya.
"Kenaikan harga minyak telah menjadi perbincangan pasar, dan The Fed bakal mempertimbangkan hal ini," kata Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, dilansir Reuters, Senin (18/9/2023).
Indikator CME Group, FedWatch, masih membaca peluang cukup besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25% - 5,5% pada pertemuan mereka Rabu depan.
Lembaga keuangan seperti Goldman Sachs hingga J.P Morgan Asset Management juga memperkirakan bahwa tingkat suku bunga AS telah mencapai puncaknya.