sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Dibuka Naik, Investor Cermati Lonjakan Emas dan Risalah FOMC

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/10/2025 20:30 WIB
Pasar menyoroti lonjakan harga emas dan menantikan publikasi risalah rapat pertemuan pejabat Bank Sentral AS / Federal Open Market Committee (FOMC).
Wall Street Dibuka Naik, Investor Cermati Lonjakan Emas dan Risalah FOMC
Wall Street Dibuka Naik, Investor Cermati Lonjakan Emas dan Risalah FOMC

IDXChannel - Indeks utama bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat pada Rabu waktu setempat (8/10/2025).

Pasar menyoroti lonjakan harga emas dan menantikan publikasi risalah rapat pertemuan pejabat Bank Sentral AS / Federal Open Market Committee (FOMC) yang dapat memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

S&P 500 naik 10 poin atau 0,2 persen, Nasdaq bertambah 53 poin atau 0,2 persen, dan Dow Jones Industrial Average menguat 76 poin atau 0,2 persen.

Harga emas melonjak menembus level USD4.000 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. Logam mulia tersebut telah naik lebih dari 50 persen sepanjang tahun ini dan berpotensi mencatatkan performa tahunan terbaik sejak 1979. 

Analis menilai, pelemahan dolar AS dan yield obligasi pemerintah karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed telah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai, dilansir Investing, Rabu (8/10/2025).

Kenaikan harga emas juga didorong oleh meningkatnya pembelian dari bank sentral, termasuk Bank Sentral China (People’s Bank of China) yang menambah cadangan emas selama sebelas bulan berturut-turut hingga September.

Fokus investor kini tertuju pada risalah rapat FOMC bulan September yang akan dirilis malam ini waktu AS.

Dalam pertemuan tersebut, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, memulai kembali siklus pelonggaran kebijakan setelah sempat tertahan sejak Desember 2024.

Para pejabat The Fed juga memberi sinyal potensi pemangkasan lanjutan pada dua pertemuan berikutnya di Oktober dan Desember.

Di sisi lain, investor juga memantau data alternatif untuk memantau kondisi ekonomi Amerika Serikat karena rilis sejumlah data ekonomi tertunda akibat penutupan/shutdown sebagian pemerintahan federal.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement