IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka turun pada pembukaan perdagangan Selasa (11/2/2025), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump hingga prospek inflasi AS.
Pelaku pasar juga mencermati sederet laporan keuangan dari berbagai perusahaan besar di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi dan moneter.
Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen, S&P 500 melemah 0,3 persen, sementara NASDAQ Composite juga mengalami koreksi serupa.
Trump resmi menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen pada baja dan aluminium, tanpa pengecualian bagi negara-negara eksportir utama seperti Kanada, Meksiko, dan Brasil.
Langkah ini mempertegas sikap proteksionisme AS dan meningkatkan kekhawatiran akan ketegangan perdagangan global.
Melansir Investing, Selasa (11/2/2025), Trump bahkan memperingatkan bahwa tarif dapat diperluas ke sektor lain, termasuk otomotif, semikonduktor, dan farmasi.
Selain itu, Trump juga menegaskan rencana untuk meningkatkan tarif impor AS agar setara dengan bea masuk yang dikenakan negara lain terhadap produk-produk Amerika.
Perhatian investor kini tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis Rabu mendatang. Inflasi menjadi indikator utama untuk mengukur potensi dampak tarif terhadap tekanan inflasi di ekonomi terbesar dunia.
Analis memperkirakan inflasi tetap sejalan dengan Desember lalu. Di sisi lain, inflasi inti (core inflation) yang tidak termasuk komponen pangan dan energi diperkirakan akan mengalami kenaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Desember, tingkat inflasi AS tercatat sebesar 2,9 persen secara tahunan, melebihi target Federal Reserve sebesar 2 persen.
Hal ini berpotensi menjadi bahan pembicaraan Bos The Fed, Jerome Powell, di hadapan Kongres AS yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa dan Rabu ini.
(DESI ANGRIANI)