sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 Berakhir Menguat Karena Data IHK

Market news editor Anggie Ariesta
14/09/2023 06:39 WIB
The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunganya sebelum periode April-Juni tahun depan, menurut jajak pendapat Reuters.
Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 Berakhir Menguat Karena Data IHK (foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 Berakhir Menguat Karena Data IHK (foto: MNC Media)

Data menunjukkan harga konsumen mengalami peningkatan terbesar dalam 14 bulan pada bulan Agustus seiring melonjaknya harga bensin, namun kenaikan inflasi tahunan merupakan yang terkecil dalam hampir dua tahun terakhir.

Ketahanan inflasi jasa telah menjaga prospek kenaikan di bulan November tetap hidup. Pedagang suku bunga kini melihat peluang sebesar 97% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada bulan September, dan kemungkinan sebesar 61% untuk jeda pada bulan November, menurut CME FedWatch Tool.

"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kejutan dan melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika ekspektasinya adalah bahwa mereka tidak akan melakukan hal tersebut, namun kenaikan suku bunga tidak sepenuhnya mustahil untuk sisa tahun ini," ujar Kepala Strategi Pasar di Crossmark Global Investment, Victoria Fernandez. 

Harga bensin, yang telah memicu kekhawatiran inflasi, mencapai puncaknya pada USD3,984 per galon pada minggu ketiga bulan ini, dibandingkan dengan USD3,676 per galon pada periode yang sama di bulan Juli.

Indeks utilitas S&P 500 (.SPLRCU) naik 1,2%, dengan reli sektor yang biasanya defensif mengisyaratkan kegelisahan investor menjelang data harga produsen dan penjualan ritel pada hari Kamis, yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan Fed pada 20 September.

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement