sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Market news editor Anggie Ariesta
20/10/2023 07:01 WIB
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (19/10/2023) waktu setempat di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga.
Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (19/10/2023) waktu setempat. Sentimen utamanya yaitu kekhawatiran terjadi kenaikan suku bunga di tengah imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) yang melonjak.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 250,91 poin, atau 0,75%, menjadi 33.414,17, S&P 500 (.SPX) kehilangan 36,6 poin, atau 0,85%, menjadi 4.278 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 128,13 poin, atau 0,96% menjadi 13.186,18.

Kekhawatiran muncul ketika Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara tentang kebijakan moneter. Investor pun memproyeksi suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Di sisi lain, saham Tesla (TSLA.O) turun sehari setelah produsen mobil itu merilis kinerja keuangan kuartal III 2023  dengan margin kotor, laba, dan pendapatan meleset dari ekspektasi Wall Street . CEO Tesla Elon Musk mengkhawatirkan tingginya suku bunga yang mempengaruhi permintaan.

Sentimen lain datang dari imbal hasil Treasury yang semakin meningkat dan imbal hasil obligasi 10-tahun yang menjadi acuan berada pada level tertinggi dalam 16-tahun hampir 5%.

"10 tahun sepertinya akan membentuk tren baru yang lebih tinggi, yang ... memberikan tekanan pada ekuitas, setidaknya dalam jangka pendek," kata Oliver Pursche, wakil presiden senior, penasihat Wealthspire Advisors di Westport, Connecticut.

“Pasar berharap bahwa Jay Powell akan mengindikasikan bahwa The Fed akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya, dan dia secara efektif mengisyaratkan gagasan bahwa mereka harus menaikkan suku bunga lagi jika mereka terus meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi,” lanjutnya.

Powell mengatakan di Economic Club di New York bahwa para gubernur bank sentral AS mengambil kebijakan dengan hati-hati setelah kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu, namun ia menambahkan bahwa kekuatan perekonomian dan pasar tenaga kerja yang terus ketat dapat menjamin kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement