Sebelumnya, The Fed mengumumkan pemotongan suku bunga ketiga tahun ini pada Rabu (18/12/2024). Namun, dalam proyeksi ekonomi terbarunya, The Fed hanya memperkirakan dua kali pemotongan sebesar 25 basis poin pada 2025, yakni lebih sedikit dibandingkan empat kali pemotongan yang diproyeksikan pada September lalu.
Kebijakan ini mencerminkan optimisme terhadap kesehatan ekonomi AS meski inflasi tetap tinggi.
Meskipun terjadi aksi jual di bursa saham pada Rabu menyusul langkah itu, tetapi indeks utama berhasil bangkit pada Jumat.
Penguatan tiga indeks akhir pekan ini menjadi yang terbesar sejak 6 November khususnya Dow dan S&P. Namun, dalam sepekan, ketiga indeks utama tetap mencatat penurunan.
(Ibnu Hariyanto)