sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Reli Saham Teknologi

Market news editor Anggie Ariesta
01/08/2024 06:50 WIB
Wall Street ditutup dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak persentase kenaikan harian terbesar sejak 22 Februari usai The Fed tahan suku bunga.
Wall Street Ditutup Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Reli Saham Teknologi. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Reli Saham Teknologi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street ditutup dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak persentase kenaikan harian terbesar sejak 22 Februari dan Dow Jones naik pada perdagangan Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

Hal ini dipengaruhi reli saham teknologi pembuat chip dan keputusan Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga. Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran pada September mendatang jika inflasi mereda.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,24 persen menjadi 40.842,79, S&P 500 (.SPX) naik 1,58 persen menjadi 5.522,30 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 2,64 persen menjadi 17.599,40.

Tujuh dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh saham teknologi dan konsumen diskresioner. Sektor perawatan kesehatan, real estate, dan kebutuhan pokok konsumen merupakan yang terlemah.

The Fed mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 5,25-5,50 persen saat mengakhiri pertemuan pembuatan kebijakan dua hari pada Rabu (31/7/2024), tetapi membuka pintu untuk pelonggaran pada September, tujuh minggu sebelum pemilihan umum AS pada November.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun turun 9,8 basis poin menjadi 4,043 persen.

"Rahasia terburuk yang terpelihara di dunia adalah bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada bulan Juli," kata Jake Dollarhide, kepala eksekutif Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Menurutnya, The Fed akan mendapatkan hari terbaiknya pada September dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. “Tetapi saya tidak akan terkejut jika itu sudah diperhitungkan dalam saham," ujarnya.

Selama konferensi persnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa para pembuat kebijakan membahas pemangkasan suku bunga, tetapi mayoritas setuju bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat. 

"Pernyataan itu sama sekali tidak mengubah keadaan," kata Mark Malek, kepala investasi di Siebert Next di New York, mengacu pada pernyataan resmi The Fed.

"Namun, setelah mendengarkan dia berbicara, jelas bahwa mereka semua siap untuk pemangkasan suku bunga September dan mereka akan mempertahankan opsi mereka,” ujarnya menambahkan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement