Selain data ketenagakerjaan yang akan dirilis Jumat, Wall Street akan mencermati revisi pertumbuhan pekerjaan. Para ekonom memperkirakan, hal itu akan substansial, tetapi mungkin tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya.
"Sejauh ini, angka minggu ini telah menyoroti pasar tenaga kerja yang nampaknya tidak banyak melakukan perekrutan atau pemecatan," kata Chris Larkin di E*Trade dari Morgan Stanley, mengutip Bloomberg, Jumat (7/2/2025) waktu Jakarta.
"Kita akan lihat apakah laporan pekerjaan bulanan nanti menggambarkan gambaran yang sama. Sementara itu, para investor mungkin cenderung untuk tidak melakukan apa-apa," ujarnya.