IDXChannel - Indeks utama Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (18/7/2023). Reli yang terjadi beberapa sesi terakhir mendorong pelaku pasar merealisasikan profitnya.
Dow Jones Industrial Average turun 0,08 persen di 34.482,75, S&P 500 menguat 0,08 persen di 4.509,22, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,29 persen di 14.154,42.
Secara umum investor tengah mencerna laporan keuangan sejumlah perusahaan perbankan, termasuk Morgan Stanley dan Bank of America.
Saham Bank of America (BAC.N) terkoreksi pada pra-perdagangan meskipun membukukan lonjakan laba sebesar 20 persen pada kuartal II-2023, sedangkan saham Morgan Stanley (MS.N) menguat kendati laba triwulan nya keok.
"Sejumlah sektor saham sudah meningkat, dan mungkin diperlukan beberapa kali (realisasi) keuntungan," kata Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Selasa (18/7/2023).
Beberapa bank besar di Amerika Serikat seperti JPMorgan Chase (JPM.N) dan Wells Fargo (WFC.N) sebelumnya mengabarkan bahwa mereka mendapat dorongan laba yang positif berkat lonjakan suku bunga bank sentral atau Federal Reserve.
"Sebagian besar bank besar telah melaporkan kinerjanya, jadi sekarang pertanyaannya adalah bagaimana dengan bank yang lebih kecil karena bank yang lebih kecil hanya fokus pada penyaluran kredit," lanjut Sam.
Indeks bank S&P 500 (.SPXBK) yang memiliki konstituen saham di indeks S&P 500 mengalami koreksi 5,2% secara year-to-date (YtD), lebih rendah dari kinerja indeksnya sendiri yang mencatatkan kenaikan 17,8%.
Dari sisi makro, penjualan ritel domestik, yang dilaporkan pada hari Selasa, mengalami kenaikan pada bulan Juni.
Angka belanja konsumen yang solid, kemungkinan besar membuat ekonomi AS mampu bertahan di kuartal kedua.
Indeks harga konsumen dan produsen AS sebelumnya turut memberikan bukti bahwa ekonomi negeri Paman Sam telah memasuki fase disinflasi. Hal ini memicu harapan bahwa Federal Reserve AS akan segera mengakhiri pengetatan kebijakan moneternya.
(SLF)