IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu (5/1/2022) waktu setempat mengalami koreksi tajam hingga 1,94 persen. Hal itu terjadi setelah risalah rapat Federal Reserve AS atau The Fed mengisyaratkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Mengutip Reuters, Indeks S&P 500 kehilangan 92,86 poin, atau 1,94%, menjadi berakhir pada 4.700,49 poin, sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 524,89 poin, atau 3,36%, menjadi 15.097,83. Dow Jones Industrial Average turun 387,47 poin, atau 1,05%, menjadi 36.412,18.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq dengan cepat memperpanjang penurunan mereka setelah risalah yang dipandang investor lebih hawkish daripada yang mereka khawatirkan. Sedangkan Dow, yang mencapai rekor tertinggi pada hari sebelumnya, berbalik arah dan juga ditutup lebih rendah.
Risalah dari pertemuan kebijakan Fed pada 14 - 15 Desember menawarkan rincian lebih lanjut tentang pergeseran bank sentral bulan lalu menuju kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengekang inflasi. Pembuat kebijakan mengatakan bulan lalu bahwa pasar tenaga kerja AS "sangat ketat."
"Ini lebih hawkish dari yang diharapkan. Pergeseran ke arah hawkish ini bisa menjadi masalah bagi pasar saham dan obligasi," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York.