Namun, sebagian pemegang saham dan waran Smarfren tak setuju dengan merger tersebut, terutama pemegang waran yang terdampak dengan percepatan masa jatuh tempo waran FREN-W2. Akibat merger itu, jatuh tempo waran menjadi lebih cepat sekitar satu tahun dari jadwal awal 27 April 2026.
Perseroan sempat menawarkan pemegang waran untuk menukar waran miliknya menjadi opsi yang diterbitkan oleh PT Bali Media Telekomunikasi (Opsi BMT) untuk kemudian ditebus menjadi saham perusahaan hasil merger. FREN memberikan kesempatan itu paling lambat 24 Maret 2025.
Kendati demikian, Opsi BMT itu ditolak lantaran sangat merugikan pemegang waran FREN-W2. Di samping posisi perusahaan yang menawarkan janggal, rasio yang ditawarkan dinilai tak masuk akal karena 1 Opsi BMT dihargai 94 waran.
(Rahmat Fiansyah)