Sedangkan perolehan nilai kontrak dari Waskita Grup sebesar 36%, antara lain Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Istana Kepresidenan di IKN.
Ada juga Pengadaan Material Spun Pile Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Paket IV Seksi 3, Proyek Rekonstruksi Jembatan Palu, Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Kampus II UIN Bandung, dan proyek besar lainnya.
“Khusus untuk nilai kontrak dari proyek IKN pada 2022-2023, WSBP berhasil membukukan kontrak baru dari mega proyek ini sebesar Rp237 miliar,” ungkap Fandy.
Dengan perolehan nilai kontrak tersebut, tercatat total segmentasi NKB berdasarkan pasar sebesar 42% berasal dari BUMN atau BUMD, 57% dari pihak swasta, dan sisanya berasal dari kontrak proyek pemerintah.
Sementara itu, segmentasi NKB berdasarkan pekerjaan adalah 33% berasal dari produk precast, 57% dari readymix, 10% jasa konstruksi.
“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 23 batching plant, dan 2 quarry yg tersebar di wilayah Indonesia,” tambah Fandy.
Adanya dukungan sumber daya manusia yang berkompeten, inovasi produk, dan teknologi informasi menjadi faktor pendukung perusahaan untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini dengan meraih kontrak-kontrak proyek yang sehat secara finansial.
“Tahun ini kami menekankan pada perluasan target pasar dengan berfokus pada kerja sama dengan pihak-pihak eksternal diluar dari Waskita Grup,” jelas Fandy.