"Tahun 2022 Perseroan akan lebih fokus pada perolehan kontrak baru dengan target Rp30 triliun, penyelesaian proyek tertunda, melanjutkan restrukturisasi secara Grup dan melanjutkan strategic partnership dengan para investor, termasuk INA untuk melakukan asset recycling," ujar Destiawan.
Namun demikian, pendapatan usaha Kuartal IV-2021 telah menunjukkan tren positif dengan meningkat sebesar 14,58 persen YoY. Tren positif tersebut paling besar dikontribusi oleh pendapatan jasa konstruksi dan jalan tol.
Pendapatan asset recycling juga sesuai target dengan keuntungan sebesar Rp2,65 triliun. Transformasi bisnis yang telah dijalankan dengan lean juga berdampak positif bagi Perseroan dengan beban usaha yang turun signifikan pada tahun 2021.
Penurunan beban usaha ini berasal dari penurunan beban pokok pendapatan sebesar 68,22 persen YoY, penurunan beban penjualan sebesar 88,08 persen YoY serta penurunan beban umum dan administrasi sebesar 47,89 persen YoY.
Beban keuangan utang lama juga mengalami penurunan sebesar 36,49 persen YoY pada4Q 2021 dengan adanya Master Restructuring Agreement(MRA) dan pembayaran sebagian pokok utang di tahun2021.