Adapun WSBP tercatat konsisten dalam melakukan pembayaran kewajibannya. Hal ini tercermin dari pembayaran Cash Flow Available for Debt Services (CFADS) yang telah berlangsung 3 tahap secara tepat waktu dengan total nilai mencapai Rp236,27 miliar.
WSBP juga akan melakukan kewajiban pembayaran kewajiban melalui CFADS selanjutnya yaitu tahap 4 yang dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai lebih dari Rp75 miliar.
Lebih lanjut, WSBP juga menuntaskan pembayaran utang Kreditur Finansial (perbankan) yang dilakukan melalui skema Long Term Loan atau Pinjaman Jangka Panjang selama 17 tahun yang telah mendukung skema Perdamaian. Termasuk penyelesaian 85 persen dari total tagihan Kreditur Pemegang Obligasi dan PT Bank DKI melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK).
Dari hasil Laporan Keuangan Semester I-2024, WSBP berhasil mencetak pendapatan Rp892 miliar atau naik 39 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp642 miliar.
Pendapatan tersebut didukung oleh tiga lini bisnis utamanya, yaitu Produk Beton Precast, Readymix dan Quarry, dan Jasa Konstruksi. Lini bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan terbesar dengan Rp378 miliar, diikuti oleh Readymix dan Quarry sebesar Rp359 miliar, dan Jasa Konstruksi sebesar Rp155 miliar.