“Kemenangan ini diproyeksikan memberikan kontribusi positif terhadap nilai perusahaan melalui optimalisasi aset spektrum strategis dan monetisasi infrastruktur fiber optik yang sudah ada,” ujar Yune.
Yune menilai, dengan cakupan lebih dari 60 persen populasi nasional, pengelolaan spektrum 1.4 GHz dapat meningkatkan margin EBITDA grup secara berkelanjutan dalam 3–5 tahun ke depan. Di samping itu, efisiensi biaya per pelanggan dan arus kas positif lebih cepat memberikan fondasi keuangan yang lebih stabil untuk ekspansi nasional berikutnya.
"Perseroan melihat langkah ini sebagai investasi jangka panjang berisiko rendah dengan return tinggi, selaras dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan broadband berbasis infrastruktur terpadu di Indonesia,” pungkas Yune.
(Rahmat Fiansyah)