Riset Samuel Sekuritas memproyeksikan, akselerasi kinerja akan berlanjut di paruh kedua tahun ini seiring dengan peningkatan basis pelanggan.
Proyeksi tersebut juga didukung oleh rencana WIFI untuk menggelar rights issue senilai Rp5,8 triliun pada Juni 2025 guna menambah 4 juta homepass baru di Pulau Jawa.
Pada April lalu, anak usaha WIFI, WEAVE, juga menjalin kemitraan strategis dengan NTT East, bagian dari grup telekomunikasi terbesar Jepang.
NTT akan mengambil alih 49 persen saham WEAVE melalui kombinasi investasi tunai sebesar Rp1 triliun dan kontribusi non-tunai senilai Rp3 triliun, termasuk alih teknologi dan aset tak berwujud lainnya.
"Kerja sama ini diproyeksikan mendatangkan manfaat jangka panjang seperti peningkatan efisiensi operasional dan retensi pelanggan, sekaligus memungkinkan peningkatan pelanggan hingga 5 juta dan pendapatan mencapai Rp3,2 triliun pada 2025 naik 386 persen dibanding 2024. Laba per saham juga diperkirakan melonjak 82 persen," tulis riset Samuel Sekuritas, Selasa (6/5/2025).