Kemudian, perseroan juga mengincar proyek pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera. Proyek di Sumatera ditargetkan berkontribusi sebesar 24% dari rencana perolehan kontrak baru WTON di tahun 2024.
Sementara itu, untuk area Pulau Kalimantan yakni proyek IKN, Pulau Sulawesi dan Papua, diharapkan dapat berkontribusi sebesar 20% terhadap perolehan kontrak baru WTON tahun depan.
“Di tahun depan dengan adanya proyek backbone ini, nilai kontrak baru kami di tahun 2024 bisa tumbuh 5%-10% dari nilai kontrak tahun ini,” tuturnya.
Hingga Oktober 2023, WTON mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp5,65 triliun, atau naik 4,44% dari periode yang sama di 2022 yakni senilai Rp5,41 triliun.
Proyek-proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru WIKA Beton didominasi oleh proyek di sektor infrastruktur sebesar 67,38%, disusul proyek di sektor industri sebesar 10,98%, kemudian proyek di sektor properti sebesar 10,15%, selanjutnya proyek di sektor kelistrikan sebesar 8,07%, sementara lainnya berasal dari sektor energi dan tambang masing-masing menyumbang sebesar 2,98% dan 0,53%.