Dari sisi pemberi kerja, kontrak baru tersebut terdiri atas proyek dari badan usaha milik negara (BUMN) sebesar 38,98 persen, swasta sebesar 30,95 persen, dan pemerintah sebesar 27,95 persen.
Agung menyebut komposisi ini menunjukkan diversifikasi portofolio WIKA yang kuat di berbagai sumber proyek pembangunan nasional.
Sejalan dengan program ketahanan pangan dan prinsip keberlanjutan, WIKA juga memperluas kontribusi di sektor irigasi.
Menurut catatan WIKA, beberapa proyek yang tengah berjalan meliputi pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Jawa Tengah, rehabilitasi jaringan irigasi tahap II di Provinsi Jambi, serta proyek jaringan irigasi di Kabupaten Muara Enim dan Muara Rawas.
Agung menuturkan, WIKA turut berperan dalam pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara, termasuk di Kabupaten Tana Tidung, Nunukan, dan Bulungan.