"Kejadian tersebut berpotensi meningkatkan pendapatan perseroan," kata Dinda.
Berdasarkan catatan IDX Channel, tambahan kontrak baru tersebut membuat SOLA saat ini memiliki tiga kontrak aktif. Sebelumnya, ada dua kontrak yang diperoleh perseroan untuk melakukan perkerasan aspal jalan hauling batu bara.
Pertama, kontrak yang diraih oleh konsorsium antara PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) dengan PT Asta Rekayasa Unggul senilai Rp416,97 miliar. Kontrak itu dari PT Trubaindo Coal Mining (TCM), anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Kedua, ABI memperoleh kontrak dari PT Servo Lintas Raya, anak usaha PT Titan Infra Energi (Titan Group) senilai Rp277,2 miliar.
Hingga jeda siang, saham SOLA bergerak menguat 5,04 persen ke Rp146. Kenaikan itu membuat nilai kapitalisasi pasarnya terdongkrak menjadi Rp480 miliar.
(Rahmat Fiansyah)