"Melihat kondisi saat ini, di mana Pemerintah semakin gencar memenuhi kebutuhan infrastruktur internet di beberapa wilayah Indonesia terutama di kota tier-2 dan tier-3 yang sudah mulai terjangkau akan koneksi internet. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan koneksi internet semakin meningkat bahkan hingga ke wilayah-wilayah terpencil," ujar Wewy dalam keterangan resminya, Rabu (5/1/2022).
Melihat peluang tersebut, YELO yang belum lama ini bekerjasama dengan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) untuk bersama-sama membangun infrastruktur digital menuju dunia teknologi Metaverse.
“Memasuki tahun 2022, YELO bersiap untuk menjajal bisnis Connectivity berbasiskan Fiber Optik dengan harga yang terjangkau dan Perseroan akan menyediakan solusi Connectivity dengan harga terjangkau baik di luar maupun di dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan YELO untuk masuk ke Dunia Metaverse yang akan datang dalam waktu dekat," kata Wewy.
Dalam sambutannya, Fadzri Sentosa menyampaikan bahwa YELO merupakan start-up yang fokus bisnisnya pada solusi Connectivity baik di luar maupun dalam negeri. Hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar bagi YELO untuk bisa lebih berkembang, terutama dalam rencana Perseroan yang akan membangun Digital Ecosystem berbasiskan Connectivity juga sebagai persiapan sambungan internet yang cepat dan terjangkau untuk Dunia Metaverse yang akan datang dalam waktu dekat.
Sementara itu, dari sisi kinerja pada Kuartal III-2021, YELO berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan bersih sebesar Rp13,1 miliar pada 9M-2021 atau tumbuh hampir 500% dari catatan pendapatan bersih Rp2,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu (YoY). Adapun kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan digital produk yang meningkat signifikan sepanjang tahun ini. (TYO)