IDXChannel - Pengamat Keuangan, Ariston Tjendra, melihat rupiah berpotensi mengalami penguatan pada pekan ini. Kondisi itu terjadi berkat membaiknya data-data ekonomi dari negara besar seperti AS dan China dan pagi ini data ekspor Jepang yang menunjukkan kenaikan.
Ketiga faktor tersebut membantu memberikan sentimen positif ke pasar. Apalagi, imbal hasil obligasi The Fed bertahan di level 1,6 persen.
"Sentimen positif juga datang dari yield Treasury AS yang bertahan di bawah 1,60 persen di akhir pekan lalu," kata Ariston di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia yang surplus di bulan Maret juga bisa membantu penguatan rupiah.
Tapi di sisi lain, musim dividen yang sudah dimulai di BEI bisa mempengaruhi pelemahan rupiah karena emiten membutuhkan dollar untuk pembayaran dividen.