Selain ke-10 komoditas impor utama di atas, Indonesia juga mengimpor produk pertanian dari AS. Salah satunya adalah kacang kedelai dan gandum. Seperti diketahui, produksi kacang kedelai dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan produksi.
Kacang kedelai dan gandum digunakan untuk produksi tahu, tempe, roti, tepung, dan mie instan. Kelimanya adalah jenis produk pangan yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Dengan kesepakatan perdagangan yang belum lama ini disepakati pemerintah Indonesia dan AS. Indonesia akan mencatat nilai impor yang cukup besar dari AS. Sebelumnya Indonesia menyatakan janji akan membeli 50 unit pesawat Boeing.
Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk membeli produk energi dari AS senilai USD15 miliar dan produk pertanian Amerika senilai USD4,5 miliar. Artinya, nilai impor Indonesia dari AS akan bertambah besar.
Sebab nilai impor migas USD15 miliar dan produk pertanian USD4,5 miliar tersebut, bila digabungkan berjumlah USD19,5 miliar. Nilai ini sudah melebihi total nilai impor Indonesia dari AS sepanjang 2024 yang tercatat oleh Kemendag (USD12,01 miliar).
Itulah produk yang paling banyak diimpor dari AS oleh pelaku usaha di Indonesia.
(Nadya Kurnia)