IDXChannel—Artikel ini akan mengulas 16 rekomendasi franchise kekinian di 2024. Peluang bisnis franchise masih menjanjikan, mengingat tingkat konsumsi domestik yang berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia.
Waralaba atau franchise skema bisnis yang memungkinkan investor untuk mengelola bisnis milik pengusaha lain dengan skema kemitraan. Dengan franchise, investor dapat berbisnis menggunakan sistem manajemen, pasokan bahan baku, dan brand dari pemilik usaha.
Bisnis franchise adalah opsi menarik bagi pemilik modal, karena investor tidak perlu lagi merancang skema bisnis dan membuat produk dari awal. Investor hanya perlu membayar fee kemitraan untuk dapat ikut melakoni bisnis yang telah terbangun.
Itulah salah satu keunggulan franchise sehingga skema bisnis ini masih dilirik oleh investor-investor yang memiliki cukup modal untuk berbisnis, namun enggan membuat produk dan membangun citra brand dari nol.
Ada banyak brand yang telah membuka opsi franchise untuk para investor. Jenis usaha yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari makanan dan minuman (FnB), binatu, kedai kopi, kedai es krim, hingga toko swalayan modern.
Brand-brand ini menawarkan opsi franchise dengan nominal fee yang beragam. Tentunya, semakin besar brand dan semakin besar skala usahanya, maka semakin besar pula biaya fee franchise yang dipatok oleh pemilik brand.
Melansir BFI Finance dan Marketeers (11/7), berikut ini adalah 16 rekomendasi franchise kekinian di 2024 yang masih berpotensi menghasilkan cuan bagi investor.
16 Rekomendasi Franchise Kekinian di 2024 dengan Potensi Cuan Ciamik
1. Kopi Janji Jiwa
Janji Jiwa adalah salah satu brand kopi ternama di Indonesia. Janji Jiwa menawarkan beragam produk minuman berbasis kopi dan non kopi, juga makanan berupa roti lapis dengan beragam isi.
Biaya franchise berkisar antara Rp150 juta hingga Rp200 juta. Mencakup biaya sewa tempat, karyawan, dan dukungan promosi dari manajemen Janji Jiwa.
2. Teh Poci
Brand Teh Poci sudah lama beroperasi di Indonesia. Teh Poci menawarkan beragam produk teh dengan harga yang sangat terjangkau untuk konsumen dari semua segmen. Oleh sebab itu, franchise Teh Poci masih digemari banyak investor.
Biaya franchise-nya pun masih relatif murah dibanding brand franchise lainnya, yakni mulai dari Rp9,2 juta. Biaya ini mencakup booth sederhana, peralatan kerja, dan bahan baku untuk produksi 500 gelas teh.
3. Geprek Bensu
Geprek Bensu adalah brand rumah makan dengan produk berbasis ayam geprek. Brand ini didirikan oleh Ruben Onsu. Dengan harga jual yang relatif terjangkau, Geprek Bensu masih memiliki pangsa konsumen yang loyal.
Harga franchisenya dipatok lima persen dari nilai paket kemitraan yang dipilih investor, lime persen itu adalah nilai royalti yang harus dibayarkan investor ke manajemen tiap tahun.
Biaya franchise sudah termasuk hak lisensi penggunaan merek, pelatihan karyawan, desain gerai, pasokan peralatan produksi, seragam kerja karyawan, panduan tata kelola, software kasir, dan materi promosi.
4. Es Teh Indonesia
Es Teh Indonesia meramaikan industri minuman siap saji di Indonesia. Brand ini menawarkan beragam minuman berbasis teh dan non teh, dalam sajian dingin maupun hangat, dengan harga yang relatif terjangkau. Biaya franchisenya berkisar Rp120 juta dengan biaya lisensi selama empat tahun.
5. Sabana Fried Chicken
Sabana adalah brand ayam goreng siap saji dengan harga terjangkau. Brand ini menjangkau konsumen dari segala kalangan. Harga franchisenya masih tergolong murah, yakni sekitar Rp22 jutaan, mencakup booth dan plang untuk nama usaha.
6. HAUS!
HAUS! adalah brand minuman kekinian yang menyasar segmen konsumen anak muda, namun produknya dapat digemari konsumen segala usia. Jenis minuman yang ditawarkan adalah kopi dan non kopi, harga jualnya juga terjangkau.
Harga franchisenya berkisar antara Rp200 jutaan. Biaya ini termasuk lisensi lima tahun, renovasi kios usaha, sistem penjualan, training karyawan, bahan baku produksi awal.