sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

4 Jenis Aset Pribadi dan Tingkat Likuiditasnya, Penting Dipahami untuk Pengelolaan Keuangan

Milenomic editor Kurnia Nadya
14/07/2025 16:14 WIB
Ada banyak jenis aset yang dibeli seseorang dengan uangnya, tetapi tiap jenis aset memiliki tingkatan likuiditas yang berbeda.
4 Jenis Aset Pribadi dan Tingkat Likuiditasnya, Penting Dipahami untuk Pengelolaan Keuangan. (Foto: Freepik)
4 Jenis Aset Pribadi dan Tingkat Likuiditasnya, Penting Dipahami untuk Pengelolaan Keuangan. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Pahami ragam jenis aset pribadi dan tingkat likuiditasnya. Memahami jenis-jenis aset dan tingkat likuiditasnya dapat membantu individu untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak. 

Ada banyak jenis aset yang dibeli seseorang dengan uangnya, tetapi tiap jenis aset memiliki tingkatan likuiditas yang berbeda-beda. Likuiditas adalah tingkat kemudahan aset untuk dicairkan menjadi uang tunai, alias tingkat kemudahannya untuk dijual kembali. 

Tidak semua barang yang dapat dijadikan dapat dijual kembali dengan mudah, meskipun potensi pertumbuhan harganya sangat menggiurkan. Potensi kenaikan harga aset sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya alasan untuk membeli. 

Melansir Go Banking Rates (14/7/2025), berikut ini adalah jenis aset pribadi dan tingkat likuiditasnya. 

4 Jenis Aset Pribaid dan Tingkat Likuiditasnya

Jenis atau klasifikasi aset terbagi berdasarkan tiga hal utama, yakni jangka waktu penggunaannya, keberadaan fisik aset, dan tingkat kemudahan aset untuk dicairkan dalam bentuk uang tunai. 

Aset dapat membantu individu untuk membangun kekayaan dan kesejahteraan, tetapi tanpa mengetahui likuiditasnya, bukan tidak mungkin individu mengambil keputusan pembelian yang salah dan berakibat sulit mencairkan asetnya. 

Berikut ini adalah jenis-jenis aset: 

1. Aset Likuid 

Jenis aset yang mudah untuk diuangkan kembali. Aset likuid bisa berbentuk barang fisik ataupun nonfisik. Contoh aset likuid adalah logam mulia, uang kas (tabungan), deposito, obligasi fixed rate/SBN ritel, dan saham-saham dengan likuiditas tinggi. 

Jika Anda memiliki logam mulia atau emas batangan, dalam sehari Anda bisa menjual barang tersebut dan mendapatkan uang Anda. Sama halnya jika Anda memiliki saham dengan likuiditas tinggi. 

2. Aset Tidak Likuid 

Aset tidak likuid adalah jenis aset yang sulit untuk diuangkan dalam waktu singkat. Anda bisa saja memerlukan waktu hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk menjual aset ini hingga laku. 

Contoh aset tidak likuid adalah rumah, bangunan properti lainnya, beberapa jenis kendaraan bermotor, barang karya seni, dan tanah kosong. 

3. Aset Berwujud 

Aset berwujud atau tangible asset adalah jenis aset yang memiliki wujud fisik yang nyata. Contohnya rumah, perangkat elektronik, logam mulia, mobil, dan sebagainya. Aset berwujud dapat bersifat likuid dan tidak likuid. 

4. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud atau intangible asset adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik yang dapat disentuh dan dilihat. Contohnya hak paten, brand, royalti, aset digital, trademark (ciri khas), asuransi, saham, obligasi, dan sebagainya. 

Aset tidak berwujud pun bisa bersifat likuid dan tidak likuid. Lalu bagaimana tingkat likuiditas dari contoh-contoh aset di atas? Berikut ini adalah tabel yang dapat Anda manfaatkan untuk melihat tingkat likuiditas masing-masing aset: 

Contoh Aset Jenis Aset Tingkat Likuiditas
Tabungan/kas likuid tinggi
Deposito likuid tinggi
LM/emas batangan aset berwujud/likuid tinggi
Saham (tertentu) aset tidak berwujud/likuid tinggi
Asuransi  aset tidak berwujud/likuid sedang
Kendaraan bermotor aset berwujud/likuid sedang
Rumah/bangunan aset berwujud/tidak likuid rendah
Tanah aset berwujud/tidak likuid rendah
Barang koleksi  aset berwujud/tidak likuid sedang


Itulah informasi menarik tentang jenis aset pribadi dan tingkat likuiditasnya. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement