Sementara rumah yang dijual dengan KPR non-subsidi harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Secara spesifikasi, rumah non subsidi juga umumnya lebih besar dan dibangun dengan desain yang tampak lebih ‘mahal.’
3. Bunga Kredit
KPR non-subsidi umumnya menawarkan bunga tetap dan bunga mengambang. Bunga tetap adalah skema bunga kredit yang tidak akan berubah sejak awal pencicilan hingga pelunasan. Sementara bunga mengambang mengikuti perkembangan pasar.
Pada penyaluran KPR subsidi, bank hanya menerapkan satu skema bunga, yakni bunga flat dengan persentase rendah hanya 5 persen. Berbeda dengan KPR non-subsidi yang bunga cicilannya bisa mencapai 8-13 persen.
Selain bunga kreditnya lebih ringan, uang muka KPR subsidi juga lebih ringan dibanding KPR non-subsidi.
4. Spefisikasi dan Lokasi Rumah
Rumah-rumah yang dijual dengan skema subsidi dari pemerintah umumnya berlokasi jauh dari pusat kota dan kurang strategis. Selain untuk kompensasi harga jual yang murah, tujuannya juga untuk mengembangkan pusat-pusat kota baru.