4. Mulai Kecil-Kecil
Tidak perlu memaksakan diri untuk langsung mengosongkan semua ruangan rumah. Anda dapat memulai dengan target yang kecil, tetapi konsisten dijalankan. Misalnya dengan mulai declutter lemari baju, setelah itu declutter dapur.
Atau dengan mulai mengatur pengeluaran dan mulai mengurangi pembelian barang-barang yang tidak perlu selama sebulan ke depan, lalu bulan berikutnya barulah Anda mulai menerapkan declutter barang di kamar.
Target kecil yang dijalankan secara konsisten lebih baik dibanding target besar yang dijalankan tanpa konsistensi.
5. Bersabar dengan Proses
Bagi orang yang terbiasa hoarding, impulsif, dan boros, minimalisme akan sulit dipraktikkan secara langsung. Dia akan membutuhkan proses yang cukup panjang hingga mampu mengubah pola pikirnya tentang kepemilikan barang.
Oleh sebab itu, bersabarlah pada proses dan target kecil yang Anda jalani. Lakukan evaluasi tiap bulan untuk membantu Anda melihat gambaran sejauh mana progress yang sudah berhasil dilaksanakan.
Waktu, tenaga, dan ruang yang kita dimiliki sangat terbatas. Maka sebaiknya, buang hal yang tidak diperlukan agar waktu dan tenaga yang kita punya dapat digunakan untuk memaksimalkan hal-hal yang penting.
Dengan kepemilikan barang yang seperlunya, Anda tidak menghabiskan waktu untuk bersih-bersih dan maintenance. Proses bersih-bersih juga lebih ringkas dan cepat. Ruangan di rumah juga dapat dimaksimalkan lebih baik dan fungsional.
Itulah 5 cara memulai hidup minimalis.
(Nadya Kurnia)