Kurnia Nadya
- Gaji tidak sesuai harapan
- Tidak ada perkembangan karier
- Lingkungan kerja yang toxic (tidak baik)
- Kurang nyaman dengan atasan
- Sistem kerja yang kaku, tidak fleksibel
- Posisi perusahaan kurang stabil
- Pekerjaan tidak sesuai dengan passion
- Merasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan
- Impian karier terlalu tinggi atau tidak realistis
- Kurang mengapresiasi diri sendiri
Itulah beberapa alasan demotivasi kerja terjadi. Selain faktor internal, faktor eksternal di atas juga sangat mungkin dan lumrah terjadi di kalangan pekerja. Pekerjaan tanpa perkembangan karier akan membuat seseorang merasa bosan.
Oleh sebab itu banyak ditemukan alasan resign karena ingin ‘tantangan baru’ dan ‘suasana baru’. Bagaimana ciri-ciri seorang pekerja yang mengalami demotivasi? Mengutip Gramedia, berikut ini adalah pertanda Anda tengah demotivasi kerja:
- Mengasingkan diri dari lingkungan kerja, enggan bersosialisasi
- Mengabaikan lingkungan sekitar
- Muncul rasa takut atau kekhawatiran berlebih
- Kehilangan minat untuk mengembangkan diri
- Kehilangan inisiatif untuk melakukan sesuatu
Jika demotivasi kerja terjadi, apa yang dapat dilakukan seorang pekerja untuk mengatasinya? Berikut ini adalah cara-cara yang dapat ditempuh.
Cara Mengatasi Demotivasi Kerja
1. Temukan Penyebab
Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab demotivasi. Apakah karena bosan dengan tugas yang diberikan, kurang puas dengan sistem, ataukah karena kurang puas dengan gaji yang diterima. Setelah menemukan penyebab, barulah Anda dapat merumuskan cara mengatasi demotivasi.
2. Komunikasikan dengan Orang Terdekat
Anda bisa berbagi cerita dengan teman atau keluarga terdekat, curahkan keluh kesah untuk membebaskan pikiran sejenak dari rasa bosan. Ini berguna untuk mengosongkan beban-beban pikiran yang mestinya tidak perlu disimpan terlalu lama.
