3. Tata Bahasa yang Berantakan
Perusahaan resmi tentu akan sangat memerhatikan tata bahasa sesuai dengan EYD. Oknum yang mengirimkan lowongan kerja palsu biasanya tidak memerhatikan hal tersebut, sehingga tata bahasa yang digunakan terkesan berantakan dan tidak resmi.
4. Menawarkan Besaran Gaji yang Tidak Masuk Akal
Para oknum yang menyebarkan informasi lowongan kerja palsu biasanya akan menawarkan gaji yang tinggi kepada para korban. Hal ini dilakukan agar para jobseeker terpancing dengan nominal gaji yang tinggi tersebut dan melakukan pendaftaran.
5. Terkesan Memaksa atau Terburu-buru
Terakhir, para oknum akan mengirimkan pesan kepada para jobseeker dengan kesan terburu-buru dan memaksa. Sebagai contoh, seorang pelamar baru saja mengirimkan lamaran, namun dalam waktu dekat atau bahkan bersamaan, sang pelamar juga menerima undangan wawancara.
Itulah lima ciri-ciri lowongan kerja palsu yang perlu diwaspadai para pencari kerja atau jobseeker.