2. Gaya Hidup Berlebihan
Gaya hidup berlebihan dan melampaui pemasukan bulanan dapat dijadikan indikator kebiasaan berutang. Seseorang bisa saja mendapatkan beberapa sumber penghasilan, tetapi tetap saja pengeluaran tersiernya mestinya masih selaras atau masuk perhitungan dengan penerimaan bulanannya.
3. Perencanaan Buruk
Orang-orang yang gemar berutang selain alasan kebutuhan darurat dan mendesak, sangat mungkin berutang karena memiliki pengelolaan keuangan yang buruk. Sehingga pemasukannya tidak pernah cukup untuk memenuhi keinginannya.
4. Tidak Mengerti Skala Prioritas
Skala prioritas berlaku tak hanya pada pekerjaan sehari-hari, tetapi juga pada pengeluaran dan pengelolaan budget biaya hidup. Anda yang terbiasa membuat budget, akan paham alokasi kebutuhan mana yang harus diprioritaskan.
Namun ada beberapa orang yang tidak mengerti skala prioritas, dan tidak mampu menerapkannya saat mengelola keuangan. Akibatnya, dia banyak mengeluarkan uang untuk pengeluaran tidak penting, dan mungkin saja dia pun berutang karena skala prioritas keuangannya berantakan.
5. Pandai Beralasan
Orang yang gemar berutang tanpa kebutuhan yang penting, biasanya pandai mencari alasan untuk meyakinkan orang lain agar mau meminjaminya uang. Selain pandai cari alasan untuk pinjam, mereka biasanya pandai beralasan juga saat ditagih.