sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Kesalahan Frugal Living yang Memengaruhi Keseharian 

Milenomic editor Ratih Ika Wijayanti
24/06/2025 19:12 WIB
Ada sejumlah kesalahan frugal living yang justru berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. 
5 Kesalahan Frugal Living yang Memengaruhi Keseharian. (Foto: Freepik) 
5 Kesalahan Frugal Living yang Memengaruhi Keseharian. (Foto: Freepik) 

1. Terlalu Fokus pada Harga Bukan Kualitas

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan adalah selalu memilih barang yang paling murah tanpa memperhatikan kualitas. Misalnya, membeli sepatu seharga Rp50.000 yang ternyata cepat rusak, dibanding sepatu Rp250.000 yang bisa dipakai bertahun-tahun. Secara kasat mata, pilihan pertama terlihat lebih hemat, tetapi dalam jangka panjang justru membuat kita mengeluarkan uang berkali-kali untuk mengganti barang yang rusak. Anda mungkin bisa menerapkan prinsip value for money, yakni dengan mencari barang dengan harga terjangkau tapi tetap berkualitas. Jangan ragu berinvestasi untuk produk yang tahan lama.

2. Mengorbankan Kesehatan Demi Hemat

Demi berhemat, tak sedikit orang menurunkan anggaran makan dengan mengandalkan makanan instan, gorengan, atau makanan cepat saji. Ada pula yang enggan memeriksakan diri ke dokter meski merasa sakit ringan. Kebiasaan ini terlihat hemat di awal, tetapi bisa berujung pada biaya pengobatan mahal di kemudian hari. Frugal living seharusnya tidak mengorbankan aspek vital seperti kesehatan. Sisihkan anggaran untuk makan sehat dan periksa kesehatan secara rutin. Ingat, sehat adalah investasi.

3. Menghindari Hiburan atau Kesenangan Sepenuhnya

Hidup hemat bukan berarti tidak boleh menikmati hidup. Banyak orang yang merasa bersalah saat mengeluarkan uang untuk liburan, menonton film, atau sekadar nongkrong bersama teman. Akibatnya, mereka bisa mengalami kelelahan mental (burnout) atau stres yang akhirnya mendorong belanja impulsif sebagai pelampiasan. Sebaliknya, Anda bisa menganggarkan dana untuk hiburan, walaupun kecil. Kamu bisa menikmati hiburan hemat seperti piknik di taman, nonton film di rumah, atau staycation dengan promo diskon. Yang penting adalah keseimbangan, bukan penolakan total.

4. Mengejar Diskon atau Promo Tanpa Pertimbangan

Siapa yang tidak suka diskon? Namun jika tidak hati-hati, frugal living justru menjadi alasan untuk belanja lebih banyak saat melihat label "hemat 50 persen" atau "beli 2 gratis 1". Padahal, bisa jadi barang tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan. Kesalahan ini dikenal sebagai jebakan false saving. Terlihat hemat, padahal menambah pengeluaran.

5. Mengabaikan Investasi dan Dana Darurat

Beberapa orang berpikir bahwa frugal living berarti menyimpan semua uang di tabungan dan menghindari investasi karena dianggap berisiko. Padahal, hanya menabung tanpa mengembangkan uang lewat investasi atau tanpa mempersiapkan dana darurat bisa jadi bumerang saat kondisi tak terduga muncul, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit mendadak.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement