IDXChannel – Ternyata ada lima tipe orang dalam perjalanannya menabung untuk menjadi kaya. Namun, dari lima tipe ini, ada dua yang dianggap merupakan cara menabung orang yang tidak akan pernah menjadi kaya di masa depan.
Bahkan, tak banyak juga yang mengetahui bahwa orang-orang kaya di dunia tidak memutar uang tabungannya seperti orang pada umumnya.
Simak 5 tipe cara orang menabung hingga menjadi kaya raya berikut ini
Dilansir dari akun TikTok @rev_project19.
Kalau Anda tipe nomor berapa?
1. The Debtors
Tipe ini banyak digunakan oleh orang di Indonesia. Mereka menggunakan utang untuk memperoleh sesuatu atau untuk jalan-jalan. Orang-orang yang tergolong tipe ini akan menghabiskan active income hanya untuk membayar utang. Tipe ini cukup berbahaya karena hidupnya akan rentan terlilit utang.
2. The Savers
Orang dengan tipe kedua ini menggunakan prinsip "menabung pangkal kaya". Mereka menggunakan active income yang kemudian dikumpulkan untuk membeli barang-barang yang diinginkan hingga penghasilan hanya habis untuk memenuhi hal tersebut.
Tipe orang nomor 1 dan 2 membuat orang-orang terjerat kemiskinan dan tak bisa naik ke ketegori kelas menengah (middle class).
3. Middle Class
Orang yang termasuk tipe ini akan memfokuskan diri untuk menabung. Uang mereka tidak dihabiskan semuanya, tetapi disisihkan untuk ditabung. Sehingga, di akhir perjalanan kekayaan, mereka masih memiliki simpanan uang untuk digunakan, diputar, atau diwariskan.
4. Middle Upper Class
Individu pada kategori ini membagi pengaturan keuangan menjadi untuk menabung dan spending. Dan spending-nya pun jelas digunakan untuk dua hal, yakni untuk konsumtif dan produksi (aset apresiatif).
Aset apresiatif bisa berbentuk investasi, seperti membeli properti. Hal yang perlu diperhatikan dalam aset adalah manajemen portofolio.
5. Collateralized Debt
Langkah ini lebih berisiko. Sebab, yang bekerja bukan hanya uang Anda, tetapi juga uang orang lain. Pada tahap ini, Anda memiliki aset apresiasi. Tetapi, saat Anda mau membeli barang atau ingin menaruh modal untuk bisnis, Anda tak menggunakan uang pribadi, tetapi uang utang atau yang disebut collater listed.
Sebuah analoginya seperti berikut ini:
Anda punya uang Rp1 miliar. Rp500 juta digunakan untuk beli mobil, sementara Rp500 juta yang lain digunakan untuk investasi. Orang kaya akan menggunakan keseluruhan Rp1 miliar tersebut untuk membeli aset, kemudian aset tersebut dijadikan jaminan untuk membeli mobil. Dengan begitu, aset Anda berjumlah Rp1 miliar dan jumlahnya selalu apresiatif atau naik.
Teknik ini belum banyak digunakan oleh orang Indonesia, tetapi banyak digunakan orang luar negeri. Ada hal lain yang perlu diperhatikan, aset apresiatif harus lebih tinggi dari bunga cicilannya.
(Penulis: Prihandini N/Magang)
(YNA)