3. Tentukan Jenis Produk dan Target Pasarnya
Tiap jenis produk memiliki segmen konsumen yang berbeda. Frozen food, misalnya, lebih cocok untuk dipasarkan ke konsumen ibu rumah tangga, anak kos, atau karyawan yang tidak sempat untuk memasak sendiri dari nol.
Sama halnya dengan produk lauk per porsi siap konsumsi, atau lauk setengah matang siap masak. Akan lebih baik jika Anda riset pasar terlebih dahulu untuk menakar potensi penjualan produk yang Anda jual.
Anda bisa memanfaatkan riset kecil-kecilan di aplikasi e-commerce, komunitas jual beli di Facebook, dan sebagainya.
4. Pikirkan Lokasi Penjualan
Ada banyak tempat untuk menjual barang. Tentukan tempat-tempat penjualan produk Anda. Anda bisa memanfaatkan platform e-commerce, platform media sosial, aplikasi Grab/Gojek untuk pesan antar, dan sebagainya.
Jika Anda berjualan dengan platform digital, hitunglah berapa harga jual yang wajar bagi konsumen tanpa merugikan pendapatan Anda. Karena penjualan melalui platform akan dikenakan biaya-biaya yang tidak sedikit.
5. Perluas Pemasaran
Manfaatkan platform media sosial untuk memasarkan produk Anda, atau sebatas tes respon pasar. Aplikasi X (Twitter) memiliki beberapa komunitas (base) kuliner yang sering dijadikan sebagai media pemasaran oleh pengusaha-pengusaha kecil yang baru memulai bisnis.
Produk makanan berbahan dasar daging ayam umumnya cocok di lidah masyarakat Indonesia, sehingga mudah dipasarkan ke segmen konsumen yang luas.
Itulah tips dan cara memulai bisnis ayam olahan untuk wirausaha pemula.
(Nadya Kurnia)